reachfar.org – Rasa nyeri di dada memang sering bikin panik. Kadang muncul pas lagi santai, kadang datang tiba-tiba tanpa sebab jelas. Yang jadi masalah, banyak orang nggak tahu bedanya antara nyeri dada biasa karena otot ketarik atau asam lambung, dengan gejala serangan jantung yang serius. Akibatnya, ada yang jadi terlalu santai, ada juga yang jadi panik sendiri.
Biar nggak salah langkah, penting banget buat tahu perbedaan antara keduanya. Di artikel ini, kami dari reachfar.org bakal bantu kamu mengenali 5 tanda penting yang bisa jadi petunjuk awal, apakah nyeri dada yang kamu rasakan itu cuma keluhan ringan atau sudah mengarah ke hal yang lebih serius seperti serangan jantung.
1. Lokasi dan Sifat Rasa Nyeri
Nyeri dada biasa biasanya terasa di satu titik tertentu dan bisa berubah saat posisi tubuh diubah. Misalnya, kamu merasa nyeri saat duduk membungkuk, tapi hilang saat berbaring. Rasa sakitnya juga bisa tajam dan seperti ditusuk.
Sedangkan nyeri karena serangan jantung biasanya terasa di tengah dada, seperti ditekan benda berat, diremas, atau seperti rasa terbakar. Rasanya nggak tajam, tapi lebih seperti tekanan yang menyebar ke area lain, seperti bahu kiri, leher, rahang, atau lengan.
2. Durasi Nyeri
Kalau nyeri dada biasa, umumnya berlangsung sebentar dan bisa hilang dengan sendirinya atau setelah kamu istirahat. Misalnya, nyeri otot yang cuma muncul saat kamu sedang mengangkat beban berat dan menghilang saat beristirahat.
Tapi kalau serangan jantung, nyerinya bisa bertahan lama, biasanya lebih dari 5–10 menit dan tidak membaik meskipun kamu diam atau berbaring. Bahkan bisa bertambah intens seiring waktu.
3. Pemicu Rasa Nyeri
Nyeri dada biasa sering dipicu oleh hal seperti cedera otot, posisi tidur yang salah, atau asam lambung naik. Biasanya, ada kejadian yang jelas sebelum rasa sakitnya muncul, dan bisa dikaitkan dengan aktivitas tertentu.
Sementara serangan jantung sering muncul tanpa sebab yang jelas, atau justru muncul saat kamu sedang istirahat atau tidur. Kadang muncul saat kamu sedang dalam situasi stres atau setelah aktivitas fisik ringan yang seharusnya nggak terlalu melelahkan.
4. Gejala Tambahan yang Menyertai
Nyeri dada biasa jarang disertai gejala tambahan. Kalaupun ada, biasanya hanya rasa tidak nyaman di area tubuh tertentu, dan kamu masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Sebaliknya, serangan jantung biasanya datang dengan gejala lain seperti sesak napas, mual, keringat dingin, kepala ringan, sampai rasa takut yang nggak bisa dijelaskan. Buat wanita, gejalanya bahkan bisa muncul tanpa nyeri dada, tapi lebih ke rasa mual, kelelahan ekstrem, atau nyeri punggung.
5. Respons Terhadap Pengobatan Rumahan
Kalau nyeri dada yang kamu rasakan hilang setelah minum air hangat, mengubah posisi tubuh, atau mengoleskan balsem, kemungkinan besar itu bukan serangan jantung. Bisa jadi hanya nyeri otot atau gangguan pencernaan.
Tapi kalau nyeri tetap muncul meski kamu udah mencoba berbagai cara, atau malah makin parah, kamu perlu segera cari bantuan medis. Serangan jantung nggak bisa ditunda-tunda dan butuh penanganan secepat mungkin.