pelajar-smkn-4-semarang-tewas-ditembak-polisi-menteri-ham-gro-siswa-baik-dan-berprestasi

reachfar – Seorang pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO tewas setelah ditembak oleh polisi pada Sabtu malam (30/11/2024). Insiden ini terjadi di Jalan Taman Menteri Supeno, Semarang, saat polisi sedang berusaha membubarkan sebuah kelompok yang diduga akan melakukan tawuran.

Menurut keterangan polisi, GRO dan kelompoknya terlibat dalam aksi tawuran yang sering terjadi di daerah tersebut. Polisi yang sedang melakukan patroli mencoba untuk membubarkan kelompok tersebut, namun terjadi konfrontasi yang membuat petugas terpaksa menembak GRO.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna Laoly, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. “GRO adalah siswa yang baik dan memiliki prestasi akademik yang bagus. Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan akan terus memantau perkembangan kasusnya,” ujar Yasonna dalam konferensi pers di Jakarta.

Yasonna juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang humanis dan berharap agar pihak kepolisian dapat melakukan penyelidikan yang transparan dan adil. “Kami meminta agar polisi melakukan penyelidikan yang mendalam dan transparan untuk mengungkap fakta sebenarnya,” tambahnya.

Kepala Sekolah SMKN 4 Semarang, Sugeng Riyanto, mengungkapkan duka yang mendalam atas kepergian GRO. “GRO adalah siswa yang rajin dan disiplin. Kami sangat kehilangan sosoknya di sekolah,” ujar Sugeng.

pelajar-smkn-4-semarang-tewas-ditembak-polisi-menteri-ham-gro-siswa-baik-dan-berprestasi

Orang tua GRO, Budi Santoso, juga menyatakan kesedihannya yang mendalam. “Anak saya adalah anak yang baik dan tidak pernah terlibat masalah. Kami sangat terpukul dengan kejadian ini,” kata Budi.

Kejadian ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang mendesak agar polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut. “Kami meminta agar ada penyelidikan yang mendalam dan transparan untuk mengungkap fakta sebenarnya dan memberikan keadilan bagi keluarga korban,” ujar Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Polisi sendiri telah membentuk tim khusus untuk menyelidiki insiden ini. “Kami akan melakukan penyelidikan secara profesional dan transparan untuk mengungkap fakta sebenarnya,” ujar Kapolres Semarang, AKBP Budi Haryanto.

Kejadian ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak. Semua pihak berharap agar penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian dapat mengungkap fakta sebenarnya dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.