reachfar – Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta resmi digunakan untuk pertama kalinya oleh jemaat Gereja Katedral pada Misa Malam Natal, Selasa (24/12). Terowongan ini tidak hanya mempermudah akses jemaat, tetapi juga menjadi simbol harmoni dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.
Terowongan Silaturahim diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Kamis (12/12) lalu. Terowongan sepanjang 28,3 meter ini dibangun untuk memudahkan pergerakan antara dua tempat ibadah besar di Jakarta, yaitu Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Presiden Prabowo menyebut terowongan ini sebagai simbol harmoni antarumat beragama di Indonesia.
Terowongan Silaturahim tidak hanya berfungsi sebagai jalur penghubung fisik, tetapi juga memiliki nilai simbolis yang sangat dalam. Paus Fransiskus, yang mengunjungi Masjid Istiqlal pada September 2024, memuji terowongan ini sebagai simbol persaudaraan nyata antara umat beragama di Indonesia. Beliau menekankan bahwa terowongan ini memungkinkan perjumpaan, dialog, dan berbagi pengalaman spiritual untuk hidup bersama.
Misa Malam Natal 2024 menjadi momen bersejarah pertama kali terowongan Silaturahim digunakan oleh masyarakat umum, khususnya para jemaat Gereja Katedral Jakarta. Sejumlah jemaat yang melintasi terowongan ini merasa terkesan dan menganggapnya sebagai wujud nyata dari nilai toleransi dan harmoni di masyarakat.
Jemaat Gereja Katedral Jakarta berharap bahwa terowongan ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga benar-benar menjadi wujud nyata dari nilai toleransi dan harmoni di masyarakat. Mereka berharap komunitas-komunitas dapat semakin terbuka bagi dialog antarumat beragama dan menjadi simbol kehidupan bersama yang damai.
Terowongan Silaturahim adalah bukti nyata bahwa perbedaan tidak pernah menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk hidup dalam kerukunan dan damai. Terowongan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dunia untuk menjalin persaudaraan dan toleransi antarumat beragama.