reachfar – Krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk dengan lebih dari 2,4 juta pengungsi yang kini menghadapi kekurangan pangan dan layanan medis yang sangat parah. Konflik yang berkepanjangan dan blokade yang ketat telah membuat situasi di wilayah ini semakin genting.
Menurut laporan terbaru dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), lebih dari 80% populasi di Gaza kini bergantung pada bantuan pangan internasional untuk bertahan hidup. Pasokan makanan yang tersedia sangat terbatas, dan distribusi bantuan sering kali terhambat oleh konflik dan blokade.
“Situasi di Gaza sangat mengkhawatirkan. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan, tetapi tantangan logistik dan keamanan membuat upaya kami sangat sulit,” kata Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA.
Selain krisis pangan, layanan medis di Gaza juga berada di ambang kehancuran. Rumah sakit dan pusat kesehatan kekurangan obat-obatan, peralatan medis, dan tenaga medis yang memadai. Banyak fasilitas kesehatan yang rusak akibat serangan udara dan konflik bersenjata, sehingga tidak dapat beroperasi dengan baik.
“Kami menghadapi krisis kesehatan yang sangat serius. Banyak pasien yang tidak bisa mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan, dan ini sangat mengkhawatirkan,” ujar Dr. Ghassan Abu-Sittah, seorang dokter di Gaza.
PBB dan organisasi kemanusiaan lainnya telah berulang kali menyerukan bantuan internasional untuk Gaza. Namun, hingga kini, respons dari komunitas internasional masih belum memadai. Dana bantuan yang tersedia sangat terbatas, dan distribusi bantuan sering kali terhambat oleh berbagai faktor.
“Kami membutuhkan lebih banyak bantuan segera. Jika tidak, krisis ini akan semakin memburuk dan berdampak pada lebih banyak korban jiwa,” kata Lazzarini.
Krisis kemanusiaan di Gaza telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan situasi terus memburuk seiring dengan eskalasi konflik dan blokade yang ketat. Komunitas internasional diharapkan dapat segera memberikan bantuan yang lebih besar dan efektif untuk mengatasi krisis ini.
Sementara itu, para pengungsi di Gaza terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang sangat sulit. Mereka membutuhkan bantuan pangan, medis, dan dukungan psikososial untuk mengatasi trauma dan tekanan yang mereka alami.
“Kami berharap dunia tidak melupakan kami. Kami membutuhkan bantuan segera dan berkelanjutan untuk bisa bertahan hidup,” kata seorang pengungsi di Gaza.
Krisis kemanusiaan di Gaza adalah peringatan keras bagi dunia tentang pentingnya solidaritas dan bantuan internasional dalam menghadapi konflik dan bencana. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan dan mencari solusi jangka panjang untuk mengakhiri penderitaan rakyat Gaza.