bangkok-gratiskan-transportasi-umum-selama-seminggu-untuk-tangani-polusi-udara-parah

reachfar – Pemerintah Thailand mengambil langkah berani dengan menggratiskan transportasi umum di Bangkok selama seminggu penuh mulai Sabtu, 25 Januari 2025, sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara yang semakin parah di ibu kota tersebut. Kebijakan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra dan bertujuan untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan serta mengatasi masalah kabut asap yang telah menyebabkan ratusan sekolah ditutup dan karyawan bekerja dari rumah.

Pemerintah Thailand telah mengalokasikan anggaran sekitar 140 juta baht untuk mengkompensasi operator transportasi umum selama periode ini. Kompensasi ini akan mencakup kerugian pendapatan yang diharapkan akibat kebijakan gratis ini. Selain itu, Kementerian Transportasi juga telah menyiapkan delapan pos pemeriksaan asap hitam di lokasi-lokasi strategis seperti Future Park Rangsit, Chatuchak Park, dan Rama II Road untuk memantau dan mengurangi emisi dari kendaraan yang mencemari udara.

bangkok-gratiskan-transportasi-umum-selama-seminggu-untuk-tangani-polusi-udara-parah

Polusi udara di Bangkok telah mencapai tingkat yang sangat berbahaya, dengan partikel PM2.5 yang dapat menembus paru-paru dan masuk ke aliran darah. Menurut data terbaru dari IQAir, Bangkok saat ini berada di peringkat keempat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kondisi ini telah memaksa penutupan lebih dari 350 sekolah di Bangkok dan menyebabkan ribuan siswa terpaksa belajar dari rumah.

Pemerintah berharap bahwa kebijakan ini akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi hingga 20-30%. Jika tingkat polusi tidak menurun setelah seminggu, ada kemungkinan kebijakan ini akan diperpanjang. Selain itu, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk bekerja dari rumah dan melakukan upaya penurunan emisi dari kendaraan dan lokasi konstruksi615.

Reaksi masyarakat terhadap kebijakan ini bervariasi. Beberapa menyambut baik langkah ini sebagai upaya positif untuk mengurangi polusi, sementara yang lain meragukan apakah kebijakan ini akan memberikan dampak jangka panjang. Namun, banyak yang setuju bahwa setiap inisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah kebiasaan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum adalah langkah ke arah yang benar512.