reachfar – Polisi Mesir menahan dua mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo. Muhammad Rizki (22) dari Mamuju dan Ahmad Fauzi (23) dari Bandung mengalami penahanan setelah terlibat keributan dengan pedagang lokal.
Duta Besar RI untuk Mesir, Dr. Ahmad Sudirman, menjelaskan, “KBRI Kairo langsung merespon kejadian yang terjadi pada Senin (14/4) malam waktu setempat. Tim kami segera bergerak untuk memberikan bantuan.”
Kronologi Kejadian
Insiden terjadi di kawasan Khan el-Khalili, pasar tradisional di pusat kota Kairo. Kedua mahasiswa terlibat perselisihan dengan pedagang lokal mengenai masalah transaksi jual beli. Polisi setempat kemudian mengamankan keduanya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Upaya KBRI
KBRI Kairo mengambil langkah cepat dengan:
- Mengirim staf konsuler ke kantor polisi
- Menghubungi pihak Universitas Al-Azhar
- Mengontak keluarga di Indonesia
- Menyediakan pengacara
- Mengecek kondisi kesehatan mahasiswa
Kepala Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo, Reza Adriansyah, mengonfirmasi, “Kedua mahasiswa dalam kondisi sehat. Mereka bisa berkomunikasi dengan keluarga dan perwakilan KBRI.”
Tanggapan Keluarga
Rahmat, ayah Muhammad Rizki, menyampaikan harapannya, “Kami berharap masalah ini segera selesai dengan baik. Kami percaya KBRI akan membantu anak kami.”
Respons Universitas
Dr. Mohammed Hassan, Kepala Urusan Mahasiswa Asing Al-Azhar, menegaskan, “Kami akan bekerja sama dengan KBRI dan otoritas setempat untuk menyelesaikan masalah ini.”
Rencana Penanganan
KBRI Kairo akan:
- Mengurus pembebasan dengan jaminan
- Memediasi dengan pedagang
- Mengawal proses hukum
- Memberikan pendampingan
Dubes Sudirman menambahkan, “Hubungan baik Indonesia-Mesir membuat kami optimis bisa menyelesaikan kasus ini secara damai.”
Himbauan
KBRI mengingatkan 6.000 mahasiswa Indonesia di Mesir untuk:
- Mematuhi hukum setempat
- Menghindari konflik
- Menghubungi KBRI saat ada masalah
- Menjaga nama baik bangsa
KBRI Kairo membuka hotline 24 jam untuk informasi dan bantuan. “Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua mahasiswa Indonesia di luar negeri,” tutup Dubes Sudirman.