reachfar.org – Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan apresiasi dari mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, atas penanganan kasus seorang pria difabel yang diduga melecehkan mahasiswi. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan isu sensitif terkait difabel dan kekerasan seksual.

Kejadian ini bermula ketika seorang mahasiswi di Mataram melaporkan bahwa dirinya telah dilecehkan oleh seorang pria difabel. Korban melaporkan kejadian tersebut ke Polda NTB, dan polisi segera melakukan penyelidikan. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan pengumpulan bukti, polisi menetapkan tersangka dan melakukan penahanan.

Polda NTB menangani kasus ini dengan sangat hati-hati dan profesional. Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menyatakan bahwa penanganan kasus ini dilakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. “Kami akan menangani kasus ini dengan adil dan transparan, tanpa memandang status sosial atau kondisi fisik pelaku,” ujar Iqbal.

Polisi juga melibatkan psikolog dan ahli hukum untuk memastikan bahwa proses penyidikan dan penanganan korban dilakukan dengan baik. Korban mendapatkan pendampingan dan perlindungan selama proses hukum berlangsung.

Mantan Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, memberikan apresiasi tinggi kepada Polda NTB atas penanganan kasus ini. Menurut Poengky, penanganan kasus yang melibatkan difabel memerlukan kepekaan dan profesionalisme yang tinggi. “Saya sangat mengapresiasi langkah Polda NTB yang telah menangani kasus ini dengan sangat profesional dan humanis,” ujar Poengky.

Poengky juga menekankan pentingnya pendekatan yang sensitif terhadap korban dan pelaku difabel. “Penanganan kasus yang melibatkan difabel harus dilakukan dengan pendekatan yang berbeda, karena mereka memiliki kebutuhan dan hak yang berbeda pula,” tambah Poengky.

Penanganan kasus ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam hal penegakan hukum yang Medusa88 alternatif adil dan transparan. Masyarakat menjadi lebih percaya terhadap institusi kepolisian yang mampu menangani kasus-kasus sensitif dengan profesionalisme tinggi.

Selain itu, kasus ini juga menjadi pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya perlindungan terhadap korban kekerasan seksual, terlepas dari status sosial atau kondisi fisik pelaku. “Kasus ini menunjukkan bahwa tidak ada toleransi terhadap kekerasan seksual, siapa pun pelakunya,” ujar Poengky.

Penanganan kasus pria difabel yang diduga melecehkan mahasiswi oleh Polda NTB mendapatkan apresiasi dari mantan Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti. Penanganan yang profesional dan humanis ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam menegakkan hukum dan melindungi korban. Semoga kasus ini menjadi inspirasi bagi penegakan hukum yang adil dan transparan di seluruh Indonesia.