reachfar – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengumumkan bahwa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan membantu menyelidiki tewasnya siswa SMK Negeri 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy, yang ditembak oleh anggota Polres Semarang, Bripka R.
Pigai mengatakan bahwa pihaknya telah mengutus tim untuk memantau dan mendalami kasus ini secara serius. “Saya sudah perintahkan staf untuk monitoring kasus ini secara serius,” ujar Pigai melalui akun X @NataliusPigai2 pada Rabu (27/11)26.
Pigai menjelaskan bahwa sesuai dengan kewenangan yang dimiliki oleh Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999, Komnas HAM memiliki tugas untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas kasus dugaan pelanggaran HAM, termasuk tewasnya Gamma. “Komnas HAM RI sebagai institusi pemantauan dan penyelidikan kasus HAM dan lembaga kuasi yudisial memiliki tugas untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas tewasnya siswa di Semarang,” kata Pigai.
Gamma dinyatakan tewas setelah mengalami luka tembak di bagian pinggul. Peristiwa ini terjadi saat Bripka R pulang dinas dan melihat tawuran antara geng Seroja dan Tanggul Pojok di wilayah Semarang Barat. Bripka R berinisiatif untuk membubarkan tawuran tersebut, namun saat hendak melerai, ia diserang oleh beberapa pelaku tawuran yang membawa senjata tajam. Bripka R kemudian melumpuhkan salah satu anggota geng yang mencoba menabraknya, dan Gamma yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, menyatakan bahwa Bripka R telah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan setelah insiden tersebut. “Bripka R sudah ditetapkan sebagai tersangka dan langsung ditahan,” ujar Irwan.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, menyebut bahwa Gamma merupakan anggota Paskibra dan tidak pernah terlibat dalam tawuran sebelumnya. “Kebetulan mereka anak terpilih, karena mengikuti ekstra paskibra, itu pilihan. Tiga anak itu enggak pernah (tercatat terlibat) tawuran,” kata Agus.
Keluarga Gamma juga telah melaporkan kasus ini ke polisi dengan dugaan pembunuhan dan penganiayaan. “Keluarga korban sudah melaporkan ke polisi dengan dugaan pembunuhan dan penganiayaan,” kata kuasa hukum keluarga Gamma.
Dengan adanya keterlibatan Komnas HAM dalam penyelidikan ini, diharapkan kasus tewasnya Gamma dapat diusut tuntas dan keadilan dapat ditegakkan. Pigai menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga tuntas.