menggali-alasan-tiongkok-memperbolehkan-kanye-west-beraksi-di-tengah-kebijakan-sensor-yang-ketat

reachfar – Meskipun banyak yang berpendapat bahwa ini bukan saat yang tepat bagi Kanye West, yang kini dikenal sebagai Ye, untuk meluncurkan musik barunya, rapper Amerika tersebut berhasil menggelar dua “pesta mendengarkan” yang tiketnya terjual habis di Tiongkok bulan lalu. Hal ini mencuri perhatian banyak orang, mengingat Tiongkok adalah negara yang menerapkan salah satu kebijakan sensor terketat di dunia.

Pada acara tersebut yang berlangsung di pulau Hainan, konser pertamanya di Tiongkok dalam 16 tahun, Ye mengejutkan penggemar dengan pengumuman album barunya berjudul “Bully.” Pengumuman ini memicu berbagai pertanyaan tentang mengapa Partai Komunis yang berkuasa di Tiongkok mengizinkan seorang artis dengan reputasi kontroversial seperti Ye untuk tampil di hadapan publik.

Tiongkok dikenal dengan kebijakan sensor yang sangat ketat terhadap berbagai bentuk ekspresi, termasuk musik, film, dan media sosial. Pemerintah memiliki kontrol yang kuat terhadap konten yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai sosial dan politik negara. Artis yang ingin tampil di Tiongkok biasanya harus mengikuti aturan yang ketat dan sering kali menghindari topik-topik sensitif, termasuk kritik terhadap pemerintah.

menggali-alasan-tiongkok-memperbolehkan-kanye-west-beraksi-di-tengah-kebijakan-sensor-yang-ketat
Kanye West, rapper Amerika yang kini dikenal sebagai Ye, tampil selama acara Vultures Listening Experience di Stadion Sungai Wuyuan pada tanggal 15 September 2024.

Ada beberapa alasan mengapa Tiongkok mungkin memutuskan untuk mengizinkan Ye tampil meskipun kontroversi yang menyertainya:

  1. Daya Tarik Komersial: Kanye West adalah salah satu bintang pop terkemuka di dunia, dan kehadirannya di Tiongkok dapat menarik perhatian besar serta meningkatkan pendapatan dari industri hiburan. Konsernya yang sold out menunjukkan betapa besarnya daya tarik yang dimilikinya di kalangan penggemar musik.
  2. Strategi Diplomatik: Tiongkok mungkin ingin menunjukkan sikap terbuka terhadap budaya asing sebagai bagian dari strategi diplomatik. Mengizinkan artis internasional tampil dapat membantu memperbaiki citra Tiongkok di mata dunia dan menunjukkan bahwa negara tersebut terbuka terhadap keragaman budaya.
  3. Pengawasan Ketat: Meskipun Ye memiliki reputasi kontroversial, Tiongkok mungkin merasa bahwa mereka dapat mengontrol konten yang disampaikan selama konser. Pemerintah mungkin yakin bahwa mereka dapat memantau dan membatasi pesan yang disampaikan oleh Ye selama penampilannya, sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial.
  4. Mengalihkan Perhatian: Dengan mengizinkan penampilan Ye, Tiongkok mungkin berusaha mengalihkan perhatian dari isu-isu domestik yang lebih serius. Dalam konteks politik dan sosial saat ini, menampilkan seorang bintang internasional dapat menjadi cara untuk menciptakan hiburan yang menyenangkan bagi masyarakat.

Meskipun penampilan Kanye West di Tiongkok mungkin terlihat sebagai kontradiksi terhadap kebijakan sensor yang ketat, ada berbagai alasan di balik keputusan tersebut. Tiongkok tampaknya berusaha untuk memanfaatkan daya tarik komersial dan memperbaiki citra internasionalnya, sambil tetap menjaga kontrol terhadap konten yang diperbolehkan. Dalam dunia yang semakin terhubung, hubungan antara seni dan politik tetap menjadi topik yang kompleks dan menarik untuk ditelusuri.