reachfar – PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) mencatat telah mengangkut 366.002 penumpang selama periode mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, yang berlangsung dari 11 hingga 29 Desember 2024. Jumlah ini mencapai 72,2 persen dari total proyeksi penumpang yang diperkirakan mencapai 507.057 orang.
Direktur Utama PELNI, Tri Andayani, menyatakan bahwa ruas-ruas terpadat selama periode ini adalah Batam – Belawan, Belawan – Batam, dan Makassar – Bau Bau. Sementara itu, pelabuhan keberangkatan terpadat berada di Pelabuhan Makassar, Ambon, dan Batam.
Pergerakan penumpang kapal PELNI tertinggi berada di wilayah tengah Indonesia, yaitu sebesar 40,3 persen, disusul area timur (35,8 persen) dan terakhir area barat (23,9 persen). Hal ini menunjukkan bahwa transportasi laut masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia, terutama yang sulit dijangkau oleh transportasi udara.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PELNI, Tri Andayani, juga menerima kunjungan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. AHY menyapa para penumpang dan awak kapal KM Labobar yang akan berlayar menuju berbagai wilayah di Indonesia Timur, seperti Ambon, Tual, Makassar, Manokwari, dan Nabire.
AHY menekankan pentingnya transportasi laut dalam menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia, terutama daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui transportasi udara. Meskipun waktu perjalanan kapal lebih lama dibandingkan pesawat, transportasi laut tetap menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat, terutama dalam hal biaya yang lebih terjangkau.
Selain itu, AHY juga menekankan perlunya peremajaan kapal-kapal yang sudah lebih tua untuk memastikan kualitas layanan yang maksimal. Saat ini, terdapat 82 kapal yang melayani sektor transportasi laut, dengan 50 kapal milik Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan 32 kapal milik PELNI. Dari 32 kapal tersebut, 26 kapal adalah kapal penumpang, termasuk KM Labobar yang memiliki kapasitas 3.000 seat dan setiap tahun mengangkut lebih dari 5 juta penumpang ke berbagai wilayah di Indonesia.
AHY juga menekankan pentingnya menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang. Meskipun usia teknis beberapa kapal, seperti KM Labobar yang diproduksi di Jerman, telah mencapai 21 tahun, kapal tersebut masih dalam kondisi baik dan aman untuk beroperasi. Faktor-faktor kenyamanan seperti kebersihan, ketertiban, serta kualitas layanan dari awak kapal juga menjadi perhatian AHY.
Dengan angka penumpang yang signifikan selama periode mudik Nataru 2024, PELNI menunjukkan peran pentingnya dalam menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia. Peremajaan kapal dan peningkatan kualitas layanan menjadi fokus utama untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Transportasi laut tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat, terutama dalam hal biaya yang lebih terjangkau dibandingkan transportasi udara.