reachfar – Universitas Indonesia (UI) berhasil mempertahankan posisinya sebagai satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang masuk dalam 10 besar kampus terbaik Asia Tenggara berdasarkan QS World University Rankings 2025. Raihan ini mencatatkan kenaikan peringkat UI dari posisi ke-12 di tahun 2024 ke peringkat ke-9 pada 2025, mengalahkan universitas ternama seperti Chulalongkorn University (Thailand) dan Universiti Malaya (Malaysia).
Parameter Kunci Peningkatan Peringkat UI
Lembaga pemeringkatan global QS mencatat tiga indikator utama yang mendongkrak kinerja UI:
- Reputasi Akademik Internasional: Kolaborasi riset UI dengan 300+ universitas global, termasuk proyek green technology bersama National University of Singapore (NUS).
- Rasio Dosen-Mahasiswa: Penambahan 150 profesor tetap pada 2024 memperbaiki rasio menjadi 1:18 (dari sebelumnya 1:22).
- Keterjangkauan dan Dampak Sosial: Program beasiswa UI Merdeka Belajar untuk 5.000 mahasiswa kurang mampu dan inovasi water purification system di daerah rawan banjir.
“Kami fokus pada peningkatan kualitas pengajaran dan riset berorientasi solusi. Hasilnya, sitasi internasional karya dosen UI naik 40% dalam setahun,” ujar Prof. Ari Kuncoro, Rektor UI.
Peringkat 5 Besar Asia Tenggara 2025
Peringkat | Universitas | Negara |
---|---|---|
1 | National University of Singapore (NUS) | Singapura |
2 | Nanyang Technological University (NTU) | Singapura |
3 | University of the Philippines (UP) | Filipina |
4 | Universiti Teknologi Malaysia (UTM) | Malaysia |
9 | Universitas Indonesia (UI) | Indonesia |
Strategi UI Pertahankan Daya Saing Global
- Digitalisasi Kampus: Implementasi AI-based learning system di 50% mata kuliah.
- Peningkatan Fasilitas Riset: Pembangunan Nucleus Research Hub senilai Rp1,2 triliun untuk bidang kesehatan dan energi terbarukan.
- Program Double Degree: Kemitraan dengan 15 universitas Eropa, termasuk Sciences Po Paris dan University of Amsterdam.
Dr. Riri Fitri Sari, Kepala Kantor Internasional UI, menambahkan:
“Kami targetkan 25% mahasiswa S2 dan S3 berasal dari luar negeri pada 2026. Tahun ini, sudah ada 1.200 mahasiswa asing dari 82 negara.”
Tantangan ke Depan
Meski meroket, UI masih tertinggal dalam indikator proporsi staf internasional (hanya 8%) dan reputasi employer (peringkat ke-15 di Asia Tenggara). Untuk itu, UI akan merekrut 50 pengajar asing bergelar profesor dan memperluas kerja sama dengan perusahaan multinasional seperti Siemens dan Unilever.
Respons Positif dari Pemerintah:
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim menyebut pencapaian UI sebagai “bukti transformasi Merdeka Belajar berdampak nyata”. Pemerintah akan mengalokasikan dana Rp500 miliar untuk pengembangan AI research center UI pada 2025.