Ancaman Degradasi Manchester United: Adidas Siap Cabut Kontrak Rp 17 Triliun

reachfar – Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, saat ini menghadapi ancaman serius degradasi dari Liga Inggris. Situasi ini semakin diperburuk dengan kemungkinan Adidas, sponsor utama mereka, akan mencabut kontrak senilai Rp 17 triliun jika tim tersebut terdegradasi.

Pada Juli 2023, Manchester United menandatangani kontrak kerja sama dengan Adidas selama 10 tahun senilai £900 juta (sekitar Rp 17 triliun). Kontrak ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah Liga Inggris, dengan nilai kontrak sebesar £90 juta per musim. Kontrak ini tidak hanya memperkuat hubungan antara Manchester United dan Adidas, tetapi juga memberikan dukungan finansial yang signifikan bagi klub.

Saat ini, Manchester United menempati peringkat ke-14 di klasemen Liga Inggris 2024/2025. Setelah mengalami lima kekalahan dalam enam laga terakhir, tekanan degradasi semakin nyata. Performa buruk ini membuat klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut berada dalam situasi kritis.

Perjanjian antara Adidas dan Manchester United memungkinkan Adidas untuk mengurangi setengah dari pembayaran tahunan jika tim terdegradasi. Lebih dari itu, Adidas memiliki hak untuk mengakhiri kontrak sponsorship dengan pemberitahuan satu musim sebelumnya jika tim tidak berpartisipasi dalam turnamen tertinggi Inggris. Klausul ini menjadi ancaman serius bagi Manchester United, yang saat ini hanya unggul tujuh poin dari zona degradasi.

ancaman-degradasi-manchester-united-adidas-siap-cabut-kontrak-rp-17-triliun

Hilangnya atau berkurangnya sponsorship dari Adidas akan menjadi pukulan besar bagi Manchester United, terutama di bawah kepemimpinan Sir Jim Ratcliffe. Kontrak dengan Adidas merupakan sumber pendapatan yang sangat penting bagi klub, dan kehilangannya akan berdampak signifikan pada keuangan klub. Mantan bek Manchester United, Gary Neville, menyebut situasi ini sebagai “klub sepak bola yang paling tidak efektif di Inggris dalam hal nilai dan kinerja”.

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, telah mengakui bahwa timnya harus berjuang keras untuk menghindari degradasi. “Ini momen yang sangat sulit, salah satu momen tersulit dalam sejarah Manchester United,” ujarnya kepada Sky Sports. Prediksi degradasi semakin kuat setelah performa buruk tim di bulan Desember, di mana mereka kalah enam pertandingan, termasuk lima di Liga Inggris.

Manchester United saat ini berada di ambang degradasi, dan ancaman pencabutan kontrak oleh Adidas semakin menambah tekanan pada klub. Dengan performa yang terus menurun, klub ini harus segera menemukan solusi untuk menghindari skenario terburuk yang bisa menghancurkan masa depan mereka di kasta tertinggi Liga Inggris.

Redefinisi Manchester United: Sir Jim Ratcliffe Prioritaskan Pembangunan Skuad yang Seimbang

reachfar.org – Sir Jim Ratcliffe, dalam wawancara terbarunya dengan Bloomberg, mengungkapkan pandangannya mengenai strategi transfer Manchester United, menegaskan bahwa merekrut megabintang seperti Kylian Mbappe tidak merupakan solusi langsung untuk mengatasi masalah tim saat ini.

Konteks Kinerja Manchester United:

Manchester United telah menghadapi tantangan dalam mempertahankan konsistensi di kancah domestik dan Eropa dalam beberapa tahun terakhir. Terutama di musim 2023/2024, klub mengalami salah satu musim terburuknya, finis di posisi kedelapan di liga Premier League.

Evaluasi Perekrutan Pemain:

Investasi besar dalam perekrutan pemain sering menjadi sorotan, namun banyak dari perekrutan tersebut gagal memenuhi harapan. Ratcliffe menyoroti bahwa perbaikan kondisi skuad Manchester United memerlukan waktu, dengan perkiraan dua hingga tiga jendela transfer untuk implementasi perubahan yang signifikan.

Kritik dan Strategi Jangka Panjang:

Ratcliffe juga mengkritik keputusan-keputusan yang telah diambil oleh klub selama dekade terakhir, yang banyak di antaranya dinilai tidak efektif. “Melihat ke mana pun, ada ruang untuk perbaikan dan kami akan memperbaiki semuanya karena kami ingin bersaing untuk gelar Premier League setiap tahunnya,” ujar Ratcliffe.

Dia menambahkan bahwa pembangunan skuad yang seimbang adalah kunci utama, dan sementara pemain top seperti Mbappe dapat menjadi tambahan yang berharga, mereka bukanlah jawaban langsung atas masalah saat ini. “Dan saya kira solusinya bukan membeli Mbappe. Satu pemain tidak akan memecahkan masalah, Anda perlu membangun skuad yang seimbang dan kami harus menunjukkan kemajuan dengan skuad dan pada akhirnya Anda melengkapinya dengan satu atau dua pemain seperti Mbappe, tapi itu bukan solusinya sekarang,” kata Ratcliffe.

Pernyataan Ratcliffe ini menandakan adanya pendekatan jangka panjang yang diambil oleh Manchester United untuk membangun kembali kekuatan tim, yang dapat bersaing secara konsisten di semua tingkat kompetisi.