reachfar – Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk menembus pasar internasional semakin terbuka berkat kemajuan teknologi. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, dalam acara “UMKM Go Global” yang diadakan di Jakarta Convention Center.
Menurut Teten, teknologi digital telah memberikan peluang besar bagi UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka. “Dengan adanya platform e-commerce, media sosial, dan berbagai alat digital lainnya, UMKM kini memiliki akses yang lebih mudah untuk menjangkau konsumen di seluruh dunia,” ujar Teten.
Salah satu contoh nyata adalah peningkatan penjualan produk UMKM melalui platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Data menunjukkan bahwa penjualan UMKM di platform-platform tersebut telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, total transaksi UMKM di platform e-commerce mencapai Rp 250 triliun, naik dari Rp 150 triliun pada tahun 2020.
Selain e-commerce, media sosial juga menjadi alat pemasaran yang efektif bagi UMKM. Instagram, Facebook, dan TikTok menjadi platform favorit bagi para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk mereka. “Media sosial tidak hanya membantu UMKM dalam memasarkan produk, tetapi juga membangun brand awareness dan keterlibatan dengan konsumen,” tambah Teten.
Teknologi juga memudahkan UMKM dalam mengelola bisnis mereka. Aplikasi akuntansi, manajemen inventaris, dan sistem pembayaran digital membantu UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. “Dengan teknologi, UMKM dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, melacak inventaris, dan melakukan transaksi dengan lebih cepat dan aman,” ujar Teten.
Selain itu, pemerintah juga berperan penting dalam mendukung UMKM untuk go international. Program-program seperti pelatihan digital marketing, bantuan permodalan, dan kemudahan akses pasar internasional terus digalakkan. “Kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk platform e-commerce, asosiasi UMKM, dan lembaga keuangan, untuk memastikan UMKM mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,” ujar Teten.
Salah satu contoh sukses UMKM yang berhasil menembus pasar internasional adalah PT. Karya Anak Bangsa, sebuah perusahaan yang memproduksi kerajinan tangan tradisional. Berkat bantuan teknologi dan dukungan dari pemerintah, PT. Karya Anak Bangsa kini telah mengekspor produknya ke lebih dari 20 negara di seluruh dunia. “Kami sangat bersyukur dengan adanya teknologi dan dukungan dari pemerintah. Ini membuat kami lebih percaya diri untuk mengembangkan bisnis kami ke pasar internasional,” ujar CEO PT. Karya Anak Bangsa, Budi Santoso.
Dengan semakin terbukanya peluang bagi UMKM untuk go international, diharapkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional akan semakin besar. “UMKM adalah tulang punggung ekonomi kita. Dengan teknologi, UMKM dapat menjadi lebih kompetitif dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja,” pungkas Teten.
Acara “UMKM Go Global” ini juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai platform e-commerce, asosiasi UMKM, dan pelaku usaha kecil menengah. Mereka sepakat bahwa teknologi adalah kunci utama untuk membuka potensi UMKM di pasar internasional. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM dengan menyediakan berbagai alat dan layanan yang dapat membantu mereka berkembang di pasar global,” ujar salah satu perwakilan dari platform e-commerce.
Dengan dukungan teknologi dan pemerintah, UMKM di Indonesia memiliki peluang besar untuk bersaing di pasar internasional. Semoga dengan semakin banyaknya UMKM yang go international, perekonomian Indonesia akan semakin kuat dan berdaya saing di tingkat global.