teror-di-atas-rel-militan-bantai-10-penumpang-sandera-warga-dalam-pembajakan-kereta-di-balochistan

reachfar – Sebuah kelompok militan bersenjata membajak kereta penumpang dan menewaskan setidaknya 10 orang dalam serangan brutal di Provinsi Balochistan, Pakistan barat, Senin (5/2/2024). Menurut pejabat setempat, para pelaku juga menyandera sejumlah penumpang sebelum melarikan diri ke wilayah pegunungan. Insiden ini memicu operasi besar-besaran pasukan keamanan untuk menyelamatkan korban.

Kronologi Serangan Berdarah

Kereta penumpang yang melintasi rute Quetta-Peshawar dibajak oleh sekitar 15 militan bersenjata lengkap di dekat Distrik Zhob, Balochistan, sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Pelaku memaksa kereta berhenti dengan menembaki masinis, lalu membunuh 10 penumpang secara acak—termasuk dua wanita dan tiga anak-anak—setelah menggeledah barang berharga.

“Mereka memisahkan penumpang berdasarkan identitas suku dan agama. Beberapa disandera untuk dijadikan tameng hidup saat kabur,” kata Sarfraz Bugti, Menteri Dalam Negeri Balochistan. Sebanyak 15 orang dilaporkan terluka, sementara 5 penumpang lainnya masih hilang diduga dibawa sebagai sandera.

Respons Pasukan Keamanan

Pasukan militer dan polisi dikerahkan ke lokasi kejadian. Dalam baku tembak yang terjadi, tiga militan tewas, sementara sisanya melarikan diri ke perbukitan terpencil. “Operasi penyelamatan masih berlangsung. Kami telah memblokir seluruh jalur pelarian,” ujar juru bicara Angkatan Darat Pakistan.

Pihak berwenang menduga kelompok militan separatis Baloch Liberation Army (BLA) sebagai otak serangan. BLA, yang kerap menargetkan infrastruktur pemerintah dan warga sipil, belum mengklaim tanggung jawab.

Balochistan: Kawasan Rawan Konflik

Provinsi Balochistan merupakan wilayah panas akibat konflik berkepanjangan antara pemerintah Pakistan dan kelompok separatis yang menuntut kemerdekaan. Sejak 2020, setidaknya 25 serangan terhadap kereta api telah tercatat di wilayah ini, dengan korban jiwa mencapai 150 orang.

“Serangan ini menunjukkan kegagalan keamanan pemerintah. Bagaimana mungkin kereta penumpang tidak dijaga ketat di zona rawan?” protes Abdul Malik, aktivis HAM setempat.

Kecaman Internasional dan Reaksi Publik

Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk serangan ini sebagai “tindakan biadab” dan berjanji menghukum pelaku. Sementara itu, tagar #SaveBalochistan menjadi trending di Twitter Pakistan, dengan warganet menuntut tindakan tegas terhadap kelompok militan.

PBB melalui pernyataan António Guterres juga menyerukan perlindungan warga sipil dan dialog damai. Namun, upaya mediasi internasional kerap terhambat karena Pakistan menolak intervensi asing di Balochistan.

Dampak dan Langkah Selanjutnya

  • Seluruh layanan kereta api di Balochistan ditangguhkan sementara.
  • Keluarga korban akan menerima kompensasi sebesar 2 juta rupee (sekitar Rp34 juta) per orang.
  • Pasukan keamanan meningkatkan patroli di perbatasan Iran dan Afghanistan untuk mencegah pelarian militan.

Analis Keamanan, Zahid Hussain, memperingatkan: “Serangan ini bisa jadi awal dari gelombang teror baru menyusul meningkatnya ketegangan politik jelang pemilu.”

Hingga berita ini diturunkan, nasib lima sandera masih belum jelas. Operasi militer gabungan terus dilakukan untuk memburu sisa militan di wilayah perbatasan yang berbukit.