reachfar – Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, membantah tudingan adanya unsur kesengajaan dalam insiden kebakaran smelter di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, yang terjadi pada Oktober 2024 lalu. Tony menjelaskan bahwa kebakaran tersebut disebabkan oleh aliran oksigen yang berlebihan yang mengalir ke panel listrik yang mengalami kebocoran, sehingga menimbulkan panas dan akhirnya menyebabkan kebakaran dan ledakan.
Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XII DPR RI, Tony Wenas menjelaskan bahwa penyebab kebakaran adalah adanya aliran oksigen yang berlebihan. Oksigen tersebut mengalir ke satu panel listrik yang kebetulan mengalami kebocoran, sehingga menimbulkan panas yang akhirnya menyambar dan menyebabkan kebakaran serta ledakan. Tony mengklaim bahwa keterangan ini didapat dari hasil audit internal dan pihak adjuster asuransi, serta sesuai dengan temuan Bareskrim Polri.
Tony menegaskan bahwa tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut. Ia mengatakan, “Jadi kalau mau sengaja dibakar, tidak ada di perusahaan kami atau di masyarakat Gresik atau siapapun yang punya kepentingan supaya itu terbakar. Karena tidak ada untungnya juga kalau itu terbakar”2. Tony juga membantah tudingan bahwa perusahaan sengaja membakar smelter untuk mendapatkan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga. Ia menjelaskan bahwa perpanjangan ekspor diajukan karena fasilitas smelter belum bisa beroperasi maksimal, sehingga konsentrat tembaga yang menumpuk di gudang tidak bisa diolah di dalam negeri.
Kebakaran smelter ini menyebabkan Freeport Indonesia belum bisa menyerap seluruh produksi konsentratnya untuk diolah dalam negeri. Oleh karena itu, PTFI mengajukan perpanjangan ekspor kepada pemerintah. Tony juga mengungkapkan bahwa estimasi biaya kerusakan dari terbakarnya fasilitas smelter mencapai US$130 juta atau setara Rp2,12 triliun.
Tony berharap pemerintah memberikan lampu hijau bagi perusahaan untuk tetap mengekspor konsentrat tembaga selagi menjalankan proses perbaikan pabrik asam sulfat yang terbakar. Ia juga menekankan bahwa perusahaan ingin memperbaiki smelter dengan segera agar bisa beroperasi kembali.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, dengan tegas membantah tudingan adanya unsur kesengajaan dalam insiden kebakaran smelter di Gresik. Ia menjelaskan bahwa kebakaran disebabkan oleh aliran oksigen yang berlebihan ke panel listrik yang mengalami kebocoran. Tony juga menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki motif untuk sengaja membakar smelter dan berharap pemerintah memberikan izin ekspor sementara selagi smelter diperbaiki.