ihsg-anjlok-5-bei-aktifkan-mekanisme-penghentian-darurat

reachfar – Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara seluruh aktivitas perdagangan saham pada pukul 14.00 WIB hari ini. Keputusan ini muncul setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi tajam sebesar 5% menjadi 6.800 poin, level terendah dalam tiga bulan terakhir.

Pemicu Pelemahan IHSG

BEI menjelaskan, penurunan indeks terutama dipicu gelombang aksi jual besar-besaran oleh investor asing dan domestik. Sentimen negatif muncul dari kekhawatiran atas kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Sektor finansial dan teknologi menjadi penyumbang terbesar pelemahan, dengan saham bank-bank besar terkoreksi 6-8%.

Mekanisme Penghentian Perdagangan

Sesuai regulasi pasar modal, BEI secara otomatis mengaktifkan circuit breaker (penghentian perdagangan sementara) ketika IHSG turun 5% dalam satu sesi. Mekanisme ini bertujuan mencegah kepanikan dan memberi waktu bagi investor untuk mengevaluasi posisi. Kepala Divisi Perdagangan BEI, Rudi Sutanto, menegaskan, “Penghentian ini bersifat prosedural untuk menjaga stabilitas pasar. Kami akan pantau perkembangan dan koordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).”

Dampak terhadap Investor

Pelaku pasar menyoroti likuiditas yang menyusut drastis sebelum penghentian perdagangan. Volume transaksi pagi ini hanya mencapai Rp 8 triliun, turun 40% dari rata-rata harian. Analis sekuritas Maybank Indonesia, Adrian Wijaya, menyarankan investor tetap tenang: “Koreksi ini masih dalam batas wajar. Fokus pada saham fundamental kuat dengan valuasi menarik.”

Rencana Pemulihan

BEI berencana membuka kembali perdagangan besok pagi setelah evaluasi menyeluruh. OJK juga akan menggelar rapat darurat dengan pelaku pasar malam ini untuk membentuk strategi antisipasi volatilitas. Sebelumnya, BEI terakhir menghentikan perdagangan pada Maret 2020 saat IHSG anjlok 10% akibat pandemi COVID-19.