reachfar – Kekayaan Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, telah mencapai rekor baru sebesar Rp 6,4 kuadriliun (sekitar $447 miliar) pada Desember 2024. Peningkatan dramatis ini sebagian besar disebabkan oleh kinerja saham Tesla dan valuasi SpaceX yang terus meningkat.
Tesla, perusahaan mobil listrik yang didirikan oleh Musk, telah mengalami lonjakan harga saham yang signifikan. Pada November 2024, saham Tesla melonjak 71% dibandingkan dengan awal tahun ini, yang secara langsung meningkatkan kekayaan Musk. Lonjakan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk kinerja keuangan yang kuat dan optimisme investor terhadap masa depan mobil listrik dan teknologi baterai yang dikembangkan oleh Tesla.
Selain Tesla, SpaceX, perusahaan eksplorasi ruang angkasa yang didirikan oleh Musk, juga berkontribusi besar terhadap kekayaannya. Pada Desember 2024, SpaceX mencapai valuasi sekitar $350 miliar setelah penjualan saham swasta yang besar. Musk memiliki sekitar 42% saham di SpaceX, yang berarti valuasi ini menambah sekitar $147 miliar ke kekayaan bersihnya.
Selain Tesla dan SpaceX, Musk juga memiliki aset di perusahaan lain seperti Neuralink dan The Boring Company, meskipun kontribusi mereka terhadap kekayaan bersihnya tidak sebesar dua perusahaan utama tersebut. Investasi cerdas Musk di berbagai sektor teknologi dan energi terbarukan juga turut mendukung pertumbuhan kekayaannya.
Analis memperkirakan bahwa kekayaan Musk dapat terus tumbuh di masa depan, terutama jika Tesla dan SpaceX terus berkembang dan mengembangkan teknologi baru. Proyek ambisius SpaceX untuk kolonisasi Mars dan inovasi Tesla di bidang mobil listrik dan energi terbarukan diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap kekayaan Musk.
Dengan pencapaian ini, Elon Musk tidak hanya menjadi orang terkaya di dunia, tetapi juga salah satu tokoh paling berpengaruh dalam industri teknologi dan eksplorasi ruang angkasa. Kekayaannya yang terus meningkat mencerminkan keberhasilan visi dan strategi bisnisnya yang inovatif dan berani.