tim-investigasi-datangi-kediaman-presiden-korea-selatan-untuk-tangkap-yoon-suk-yeol

reachfar – Penyidik dari Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) tiba di kediaman resmi Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, di Hannam-dong, Seoul, pada Jumat pagi untuk mengeksekusi surat perintah penangkapan terhadapnya. Ini adalah upaya pertama dalam sejarah Korea Selatan untuk menangkap seorang presiden yang masih menjabat.

Tim penyidik yang terdiri dari sekitar 20 orang, termasuk jaksa dan polisi, tiba di kediaman presiden sekitar pukul 07.21 pagi setelah berangkat dari markas CIO di Gwacheon pada pukul 06.14 pagi. Mereka dihadang oleh unit militer di dalam kompleks kediaman presiden, namun berhasil melewati unit tersebut dan menghadapi anggota Pasukan Keamanan Presiden yang masih melindungi Yoon sebagai kepala negara yang masih menjabat.

Ratusan pendukung Yoon berkumpul di luar kediaman presiden untuk menghalangi penangkapan. Mereka meneriakkan slogan-slogan seperti “Warran penangkapan ilegal” dan “Yoon Suk Yeol akan dilindungi oleh rakyat.” Beberapa dari mereka bahkan berbaring di jalan untuk menghalangi polisi.

Pihak keamanan telah mengerahkan sekitar 2.700 polisi untuk menjaga ketertiban di sekitar kediaman presiden. Polisi juga membentuk perimeter untuk mencegah bentrokan antara pendukung dan penentang Yoon.

tim-investigasi-datangi-kediaman-presiden-korea-selatan-untuk-tangkap-yoon-suk-yeol

Pengacara Yoon, Yoon Kap-keun, menyatakan bahwa surat perintah penangkapan tersebut “ilegal dan tidak sah” dan berjanji akan mengambil tindakan hukum terhadap eksekusi surat perintah tersebut. Tim hukum Yoon juga mengklaim bahwa CIO tidak memiliki wewenang untuk menyelidiki tuduhan pemberontakan dan bahwa penangkapan tersebut melanggar hukum.

Yoon Suk Yeol dikenakan surat perintah penangkapan setelah gagal memenuhi panggilan untuk diperiksa terkait deklarasi hukum darurat militer yang dikeluarkannya pada 3 Desember 2024. Deklarasi tersebut dianggap sebagai upaya pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan. Parlemen Korea Selatan kemudian memakzulkan Yoon pada 14 Desember 2024.

Upaya penangkapan ini menandai babak baru dalam krisis politik di Korea Selatan. Jika Yoon berhasil ditangkap, ia akan menjadi presiden pertama dalam sejarah Korea Selatan yang ditangkap saat masih menjabat. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan dalam waktu 48 jam setelah penangkapan untuk menentukan apakah akan mengajukan surat perintah penangkapan formal atau melepaskannya.