reachfar – Pemerintah Indonesia melalui Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan rencana besar untuk membangun tanggul laut sepanjang 700 kilometer yang membentang dari Banten hingga Jawa Timur. Proyek ambisius ini bertujuan untuk melindungi lahan pertanian, khususnya sawah-sawah di pantai utara Pulau Jawa, dari ancaman kenaikan permukaan air laut akibat perubahan iklim.
Hashim Sujono Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden untuk Iklim dan Energi, menyampaikan pengumuman ini pada Forum ESG Berkelanjutan 2025. Menurutnya, proyek ini telah direncanakan sejak tahun 1994, namun baru sekarang mendapatkan lampu hijau untuk direalisasikan. “Presiden telah memutuskan untuk melaksanakan beberapa program, termasuk pembangunan tanggul laut raksasa sepanjang 700 kilometer dari Banten hingga Jawa Timur,” ujarnya.
Proyek ini diharapkan dapat melindungi jutaan hektar sawah di pantai utara Jawa dari ancaman banjir akibat kenaikan permukaan air laut. Selain itu, tanggul laut ini juga akan menghubungkan dengan sistem pengendalian banjir dan pasang surut yang sudah ada di beberapa wilayah, seperti Tambaklorok di Semarang, Jawa Tengah.
Pembiayaan proyek ini akan dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), yang melibatkan kerja sama antara pemerintah dan sektor swasta. Proyek ini juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan energi dan pangan di Indonesia.
Menurut Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, pembangunan tanggul laut ini akan dimulai dalam beberapa tahap. Tahap pertama akan fokus pada pembangunan di wilayah pantai utara Jakarta, Banten, dan Bekasi dengan anggaran yang diperkirakan mencapai Rp123 triliun (US$7,4 miliar) dalam delapan tahun ke depan.
Proyek ini dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah penurunan tanah di Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, proyek ini juga akan melibatkan perbaikan sanitasi, termasuk normalisasi sungai, untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas tanggul laut.
Dengan adanya proyek ini, diharapkan ancaman kenaikan permukaan air laut dapat diminimalisir, sehingga lahan pertanian di pantai utara Jawa dapat tetap produktif dan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut dapat terlindungi dari bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim.