ribuan-pekerja-sritex-dirumahkan-perusahaan-tekstil-raksasa-indonesia-pailit

reachfar – PT Sri Rejeki Isman (Sritex), salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia, resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Kamis (19/12/2024). Keputusan ini berdampak signifikan terhadap ribuan karyawan yang terpaksa dirumahkan.

Pengadilan Niaga Jakarta Pusat memutuskan pailitnya Sritex setelah perusahaan gagal memenuhi kewajiban pembayaran utang kepada kreditur. Keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian proses hukum dan mediasi yang tidak membuahkan hasil.

Sejak awal tahun 2024, Sritex telah mengalami kesulitan keuangan yang berdampak pada operasional perusahaan. Akibatnya, ribuan karyawan terpaksa dirumahkan. Menurut data terbaru, lebih dari 5.000 karyawan telah dirumahkan sejak awal tahun, dan jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.

Salah satu karyawan yang dirumahkan, Budi Santoso, mengungkapkan kekecewaannya. “Saya sudah bekerja di Sritex selama 10 tahun. Tiba-tiba saja saya harus dirumahkan tanpa ada kepastian. Ini sangat berat bagi saya dan keluarga,” ujarnya.

Selain masalah keuangan, Sritex juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan bahan baku. Sebagian besar bahan baku yang digunakan oleh Sritex harus didatangkan dari luar negeri, seperti benang dan kain. Keterbatasan akses terhadap bahan baku ini membuat ruang gerak perusahaan semakin sempit.

“Kami sangat bergantung pada impor bahan baku. Dengan kondisi keuangan yang tidak stabil, sulit bagi kami untuk memenuhi kebutuhan produksi,” kata Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan.

ribuan-pekerja-sritex-dirumahkan-perusahaan-tekstil-raksasa-indonesia-pailit

Meskipun telah dinyatakan pailit, manajemen Sritex masih berupaya mencari solusi untuk menyelamatkan perusahaan. Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah restrukturisasi utang dan mencari investor baru.

“Kami sedang berusaha keras untuk mencari solusi terbaik. Restrukturisasi utang dan mencari investor baru adalah langkah-langkah yang sedang kami lakukan. Kami berharap dapat segera menemukan jalan keluar dari masalah ini,” tambah Iwan.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian juga telah memberikan perhatian terhadap masalah yang dihadapi oleh Sritex. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya membantu Sritex melalui berbagai program dukungan.

“Kami akan berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi yang terbaik bagi Sritex dan karyawannya. Kami berharap perusahaan ini dapat segera bangkit dan kembali beroperasi normal,” ujar Agus.

Pailitnya Sritex dan dampaknya terhadap ribuan karyawan yang dirumahkan menjadi perhatian serius. Selain masalah keuangan, keterbatasan akses terhadap bahan baku juga menjadi tantangan besar bagi perusahaan. Upaya restrukturisasi utang dan mencari investor baru menjadi harapan terakhir untuk menyelamatkan perusahaan ini. Pemerintah juga berperan penting dalam memberikan dukungan agar Sritex dapat bangkit kembali.