krisis-ukraina-meledak-105-rudal-drone-rusia-hujam-infrastruktur-usai-as-bekukan-paket-senjata-60-miliar

reachfar – Eskalasi konflik Ukraina mencapai titik kritis setelah pasukan Rusia meluncurkan 105 rudal dan drone dalam serangan besar-besaran ke sektor energi dan transportasi Ukraina, Kamis (11/7/2024). Serangan ini terjadi kurang dari 48 jam setelah Kongres AS menunda pengesahan paket bantuan militer senilai US$60 miliar untuk Kyiv, memperburuk krisis pasokan senjata pasukan Ukraina.

Gempuran Terbesar Sejak Februari 2024

Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, serangan yang berlangsung selama 6 jam ini menargetkan 15 lokasi strategis, termasuk pembangkit listrik di Kharkiv, depot logistik di Lviv, dan jalur kereta api di Odessa. Sebanyak 73 rudal jelajah dan 32 drone Shahed berhasil ditembak jatuh, namun 17 infrastruktur kritis mengalami kerusakan parah.

“Rusia sengaja memanfaatkan momentum lemahnya dukungan internasional untuk menghancurkan kapasitas bertahan kami. Serangan ini adalah respons atas kebekuan bantuan AS,” tegas Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko, dalam siaran langsung.

Keterbatasan Pasokan Senjata Ukraina

Pembekuan paket bantuan AS oleh faksi Republikan di Kongres—karena perselisihan anggaran imigrasi—telah mengurangi pasokan amunisi sistem pertahanan udara Ukraina seperti NASAMS dan Patriot. Data Kementerian Pertahanan Ukraina menunjukkan stok rudal anti-drone hanya tersisa 18% dari kebutuhan bulanan.

Presiden Volodymyr Zelensky dalam pidato darurat menyebut situasi ini sebagai “ujian nyata solidaritas global”. “Setiap penundaan bantuan adalah hadiah untuk Kremlin. Dunia tidak boleh membiarkan teror menang,” serunya.

krisis-ukraina-meledak-105-rudal-drone-rusia-hujam-infrastruktur-usai-as-bekukan-paket-senjata-60-miliar

Respons Rusia: “Operasi Pembatasan Kapasitas Militer”

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, membenarkan serangan tersebut sebagai “tindakan pencegahan” untuk melumpuhkan logistik NATO ke Ukraina. “Kami memiliki bukti bahwa fasilitas yang diserang digunakan untuk transit senjata Barat,” klaimnya.

Analis militer dari Royal United Services Institute (RUSI), Neil Melvin, menyatakan serangan ini adalah strategi Rusia untuk melemahkan moral Ukraina jelang KTT NATO di Washington pekan depan. “Moskwa ingin menunjukkan bahwa tanpa AS, Ukraina rentan kolaps,” ujarnya.

Dampak Global: Harga Minyak Melonjak 4%

Gangguan pasokan energi dari Ukraina—yang menjadi transit gas alam ke Eropa—memicu kenaikan harga minyak Brent menjadi US$93/barrel, level tertinggi sejak April 2024. Negara-negara Uni Eropa mulai mengaktifkan kembali pembangkit batu bara untuk mengantisipasi krisis listrik musim dingin.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyerukan anggota aliansi untuk “mengisi kekosongan pasokan Ukraina”. Prancis dan Jerman dilaporkan sedang menyiapkan pengiriman darurat rudal SAMP/T dan amunisi artileri.


Fakta Penting:

  • Waktu Serangan: Kamis, 11 Juli 2024 (03.00-09.00 waktu setempat)
  • Jenis Senjata: Rudan Kalibr, Iskander-M, dan drone Shahed-136
  • Korban Jiwa: 5 sipil tewas, 34 luka-luka (data sementara)
  • Bantuan AS Tertunda: Termasuk 1.000 amunisi JDAM, sistem radar counter-drone, dan pelatihan pasukan

Krisis ini memperpanjang daftar ujian bagi koalisi pendukung Ukraina, sementara ancaman ofensif Rusia di Donetsk semakin menguat. Keputusan Kongres AS pekan depan akan menjadi penentu arah perang yang telah berlangsung 28 bulan ini.