percaya-diri-the-fed-powell-soroti-ketahanan-ekonomi-as-meski-ancaman-perang-dagang-baru

reachfar – Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyatakan keyakinannya terhadap ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS) meski kebijakan tarif impor yang diusulkan kembali oleh  Presiden Donald Trump memicu kekhawatiran pasar global. Dalam konferensi pers setelah rapat FOMC (Federal Open Market Committee), Rabu (3/7/2024), Powell menegaskan bahwa fundamental ekonomi AS cukup kuat untuk menyerap gejolak kebijakan perdagangan.

“Tidak Ada Alarm Berlebihan”

“Kami memantau dinamika kebijakan fiskal dan perdagangan, tapi saat ini tidak melihat risiko sistemik yang mengancam stabilitas makroekonomi,” ujar Powell menanggapi pertanyaan tentang rencana Trump memberlakukan tarif 10% untuk semua impor AS jika terpilih kembali.

Powell mengakui bahwa tarif berpotensi memicu inflasi jangka pendek, tetapi menekankan bahwa The Fed memiliki alat kebijakan moneter yang memadai. “Inflasi inti sudah mendekati target 2%, dan kami tidak akan ragu menyesuaikan suku bunga acuan jika diperlukan,” tambahnya.

Analis: Tarif Trump Bisa Picu Perang Dagang Baru

Kebijakan tarif Trump yang sebelumnya diterapkan pada 2018-2019 telah memicu perang dagang dengan Tiongkok dan Uni Eropa, menyebabkan kerugian US$316 miliar bagi perusahaan AS menurut data U.S. Chamber of Commerce. Ekonom dari Harvard University, Karen Dynan, memperingatkan bahwa pengulangan kebijakan serupa bisa mengganggu rantai pasok global.

“Kenaikan harga impor akan berdampak pada daya beli konsumen AS, terutama untuk barang elektronik dan otomotif. The Fed mungkin harus mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama,” ujar Dynan.

Pasar Merespons Tenang

Pernyataan Powell tampaknya meredam kepanikan awal investor. Indeks S&P 500 naik 0,6% setelah konferensi pers, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun stabil di level 4,3%. Namun, beberapa perusahaan eksportir AS mulai menyuarakan kekhawatiran.

CEO Tesla, Elon Musk, lewat akun X menyebut tarif 10% sebagai “pajak terselubung bagi rakyat AS”. Sementara Asosiasi Produsen Makanan menyatakan kebijakan itu bisa menaikkan harga pangan hingga 8%.

Proyeksi The Fed: Pertumbuhan 2,1% di 2024

The Fed mempertahankan proyeksi pertumbuhan PDB AS di angka 2,1% untuk 2024, dengan tingkat pengangguran tetap di bawah 4%. “Pasar tenaga kerja yang ketat dan konsumsi rumah tangga yang stabil menjadi penyangga utama,” jelas Powell.

Namun, Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, mengingatkan AS agar tidak mengabaikan risiko jangka panjang. “Proteksionisme bisa memperlambat transisi energi bersih dan inovasi teknologi,” katanya dalam keterangan tertulis.


Fakta Kunci:

  • Suku Bunga Acuan The Fed: Dipertahankan di kisaran 5,25%-5,5%
  • Inflasi AS Mei 2024: 3,4% (year-on-year)
  • Nilai Tarif Trump 2018-2019: US$370 miliar untuk barang Tiongkok
  • Jadwal Pemilu AS: 5 November 2024

Powell menegaskan The Fed akan tetap apolitis dalam mengambil keputusan, meski tekanan kebijakan tarif berpotensi memanas seiring mendekatnya Pemilu AS.